Jumat, 19 Mei 2017

sejarah kerajinan

SENI KERAJINAN PRASEJARAH

Sejak zaman prasejarah bangsa Indonesia sudah terkenal sebagai bangsa yang menghasilkan benda-benda kerajinan. Maka sejak zaman prasejarah tanda-tanda adanya hasil seni kerajinan dapat dibuktikan dengan diketemukannya peninggalan berupa perkakas dari batu, tulang, gading, manik-manik dan benda gerabah. Tidak sedikit daerah-daerah di Indonesia yang ada dipedalaman/terasing dari luar masih ditemukan kerajinan-kerajinan yang masih asli dan murni, baik teknis maupun artistik. Dan tidak sedikit kerajinan gerabah atau kerajinan perunggu yang masih berpegang pada tradisi kerajinan prasejarah masih terdapat di beberapa daerah.
Unsur-unsur kebudayaan asing makin memperkaya seni kerajinan, disamping itu tradisi seni kerajinan lama tidak mati bahkan ikut menentukan nilai dan mutunya. Pusat-pusat kerajinan pada zaman Islam-purba tidak hanya terdapat dipusat pemerintahan raja atau sultan, juga dikadipaten dan kabupaten. Sesuai dengan perkembangan kehidupan ekonomi terjadilah persinggungan antara kegiatan seni di istana dengan seni yang berkembang di masyarakat luar istana. Maka terjadilah pergeseran nilai seni kerajinan dari benda upacara menjadi benda pakai dengan pertimbangan ekonomi. Apabila di negara-negara lain para seniman Islam mampu menghasilkan bermacam-macam karya kerajinan yang bermutu karena didukung oleh daya kreatif yang tinggi, maka seni kerajinan Indonesia pada zaman Islam dalam perkembangannya lebih banyak mengalami proses penghalusan dan penyempurnaan dari karya seni masa lampau.
Kekayaan hiasan dengan bermacam-macam teknik membawa nafas baru dalam perkembangan seni dekoratif pada waktu itu. Mutu seni dekoratif ini tampak pada berbagai karya seni ukir, seni pandai logam dan seni batik dengan penggunaan motif-motif hias yang diwariskan dari zaman Hindu dan diperkaya dengan motif baru.
Kerajinan Kayu
Pilihan jenis kayu sebagai bahan baku seni kerajinan didasarkan atas berbagai pertimbangan, antara lain kekuatan atau ketahanan, kelenturan, keadaan serat atau urat, warna etc. Persyaratan kayu untuk bahan bangunan lain dengan persyaratan kayu ditekankan kepada kekuatan dan ketahanan, maka kayu untuk bahan kerajinan dibutuhkan persyaratan tambahan, khususnya untuk seni kerajinan istana persyaratan bahan kayu masih ditambah dengan persyaratan lain yang sifatnya nonteknis atau persyaratan yang sifatnya spiritual.
Tuntutan-tuntutan teknis dalam menggarap kayu meliputi sejak penebangan pohon, pengobatan kayu sampai kepada merancang, menyusun kontruksi dan menghias kayu. Seperti pada bangunan istana, benda kerajinan kayu juga menjadi semacam lambang kedudukan raja atau bangsawan. Hal inilah yang dapat membedakan antara karya seni kerajinan klasik dengan seni kerajinan tradisional masyarakat di luar istana.
  1. Perabotan Kraton
Hampir semua benda yang tersimpan dikraton, selain mempunyai nilai-nilai arsitektur karya seni kerajinan, juga mempunyai nilai yang serba religio-magis dan setiap benda yang berada di istana dipandang keramat dan bertuah. Pada yaman Islam pembuatan benda kerajinan ini masih diteruskan dan jarang pula benda-benda peninggalan para walisongo atau sultan dianggap juga sebagai barang-barang pustaka. Kegiatan membuat benda itu sendiri dilakukan oleh para empu. Mebel kraton yang berada dikraton melihatkan disain dari Eropa. Mebel bergaya Eropa atau Kolonial ini dahulu dibawa dari sana oleh para orang Eropa yang diberikan kepada raja-raja untuk hadiah mereka.
Ada pula mebel kraton yang bercorak dari Cina yang dibawa oleh para bedagang. Untuk memberikan ciri bahwa ini adalah perabotan kraton, perabotan tersebut dikasih hiasan/motif yang bercorak kerajan di Eropa. Demikian pula dengan motif hias khas Islam seperti motif kaligrafi Arab dan motif permadani, hiasan pada perabotan kraton tetap menampilkan nafas seni hias Hindu. Gaya mebel kraton dalam perkembangannya menunjukkan tanda-tanda gaya seni lokal sesuai dengan tradisi seni daerahnya masing-masing.kerata kerajaan yang disimpan di kraton-kraton lama Surakarta, Yogyakarta dan Cirebon adalah contoh karya seni dekoratif zaman Islam. Ukiran-ukiranya msih melihatkan corak hindu, baik motif tetumbuhan, kembangan, motif binatang maupun motif perlambangan. Pada kereta inilah dapat dicatat hasil nyaata perpaduan produk disain dari seni kerajinan kayu dan seni hias pada zaman Islam.
Jenis perbotan yang tidak dipengaruhi atau meneruskan gaya seni dari eropa ialah perabotan yang penggunaannya untuk kebutuhan ritual, misalnya tandu khitan atau tandu penganten kerajinan yang disebut jembana. Gamelan juga dianggap sebagai karya seni kerajinan lokal. Ada beberapa benda-benda pusaka dari kraton seperti senjata, seni kerajinan juga ikut memegang peranan seperti dalam pembuatan pegangan dan sarung senjata tajam seperti keris, tombak, pedang, golok etc.

0 komentar:

Posting Komentar